Monday, September 24, 2012

Malam!!!

Kembali lagi bersama Tubagus Rifqi Hanif tementemen sekaliaan

Pada kesempatan kali ini gue akan menceritakan tentang kehobian dan ketertarikan guee dalam bidang fotografii!, kehobian gue dalam bidang fotografi dimulai sejak kelaas....... berapa gue lupa, tapi gue mulai nyoba ngefoto2 serius sejak kelaas 4 sd atau 5 sd seinget guee. Jadi semua berawal disaat gue membaca majalah National Geographic, yaak gue terkagum2 melihat seberapa bagusnya foto-foto yang ada di dalam majalah tersebuut....

Hari terus berlanjut dan gue memutuskan untuk mencoba2 memfoto pemandangan alaam dan segala yang berhubungan dengan alam, yaa disitu gue pertama2 masih suka foto nya goyang atau apa gue gatau istilahnya, namun semakin sering gue memfoto gue alhamdulillah sudah tidak goyang2 lagi fotonya atau bisa dibilang -tidak maksud menyombongkan diri- baguus :D , disaat yang gue sudah mengenal internet gue mencoba melihat2 kamera-kamera yang ada daan kebiasaan gue adalah nyari harga kamera yang paling bagus. JENGJEENG -> mohon maaf gue memang senang menulis kata tersebut, gue kaget melihat harga kamera yang gue incer amat sangat mahal.........., kalau tidak salah harganya 40 jutaan....., belom lagi lensanya....., yaa gue saking niatnya mencoba untuk menabung namun sayang sekali hingga hari ini belum terkumpul jugaa, o iya gue berniat menabung itu sekitar kelas 6 pertengahan dan sekarang gue udah kelas 8 .-.

Semakin hari semakin gue tertarik dengan fotografi, semakin besar juga pengetahuan gue tentang perangkat-perangkat fotografi. Gue menemukan kamera yang sangat ingiiiiin gue miliki. Sayangnya harga dari kamera tersebut tidak mendukung, sangat tidak mendukung, diikuti dengan pengetahuan tentang kinerja kamera gue yang masih minim. Pada saat itu kamera yang gue pengen adalah Hasselblad dan Leica. Kedua merek tersebut bisa dibilang merek kamera yang sudah tua dan masih bertahan hingga kini. Hasselblad yang gue pengen adalah 500c/m *kamera tua* sama H4D-200ms *baru* , sebetulnya sekalipun gue punya kamera tersebut akan useless juga tapi yaaa namanya kepengen gue nggak terlalu mikirin hal tersebut. Kalau Leica, kebetulan bokap gue juga kepengen kamera ini, tapi kita berdua pasrah dan angkat tangan setelah mengetahui harga kamera tersebut. Kamera yang kami inginkan adalah Leica M9 , kamera ini harganya 80 jutaan cuma sekedar body doang setau gue......, dan nggak kalah mahal lensa Leica itu minimal murahnya 20 jutaan baru... .-. (setau gue). 
Leica M9 Titanium, design by Walter De' Silva

Hasselblad 500c/m - 500cm


Hingga saat ini keinginan gue dengan 3 buah kamera yang gue sebutkan diatas masih tersimpan, beberapa bulan yang lalu gue dibelikan kamera pocket yaitu canon s95, yang bisa dibilang kamera bagus untuk di levelnya. Kesimpulan kenapa kita harus selalu melihat ke atas? gue bersyukur masih bisa membeli kamera baru walaupun nggak sesuai yang gue inginkan, karena nggak sedikit orang yang mencari makan aja susah........, jadii bersyukur, karena sekedar sehat itu udah nikmat banget.... 

Sekian dari gue, tiba-tiba terlintas di pikiran gue quotes berhubungan tentang fotografi dan kamera yaitu "The best camera, is the one that's with you" -Chase Jarvis, professional photographer. 


Intinya kamera yang terbaik itu yang ada di genggaman lo, yang sedang bersama lo, jadi semua balik ke skill *eaaa -> kebiasaan anak masa kini* , mau kamera 200 juta kalo nggak ngerti cara gunainnya juga sama aja kan? wakakak okeeyy selamat malam semuaaa!!

No comments:

Post a Comment